JAKARTA, investor.id – Sejumlah asosiasi mengadukan permasalahan tertahannya 17 kontainer berisikan karet seberat 342,72 ton bersama sejumlah komoditi siap ekspor lainnya di kapal MV Mathu Bhum sejak 4 Mei 2022 lalu, ke Kantor Sekretariat Presiden (KSP).
Mereka menuntut agar barang siap ekspor yang sudah memiliki pembeli itu untuk segera dilepas. Tuntutan itu sudah disampaikan oleh perwakilan eksportir di Kantor Staf Presiden saat rapat yang digelar Kamis (14/7/2022). Rapat tersebut dipimpin Panutan S Suklendrakusuma selaku Deputi III Kepala Staf Presiden.
Rapat yang berlangsung secara hybrid itu, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden di bidang Industri & Perdagangan Internasional, dan Border Economy & Security, Agung Krisdiyanto, bertindak menjadi moderator.
Turut ikut serta dalam rapat tersebut antara lain Direktur Jendral Perdagangan Luar Negeri, Direktur Jendral Perhubungan Laut, Direktur Teknis Kepabeanan, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut, Kepala Kejaksaan Negeri Belawan, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Belawan, Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, serta operator MV Mathu Bhum.
“Kenapa harus dilepas? Karena barang ekspor yang ditahan selama 72 hari itu tidak memiliki kesalahan. Dan dari sisi kepabeanan, semuanya sudah clear karena telah mendapatkan Nota Pelayanan Ekspor (NPE),” ujar Toto Dirgantoro selaku Ketua Umum Dewan Pemakai Jasa Angkutan Logistik Indonesia (Depalindo), melalui keterangan persnya pada Minggu (17/7/2022).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://investor.id/business/299973/kargo-ekspor-terkatungkatung-dua-bulan-lebih-eksportir-dan-depalindo-mengadu-ke-ksp
Salam,
Divisi Informasi