Bisnis.com, SEMARANG – Ancaman resesi dan stagflasi tak cuma membayangi kinerja industri di Tanah Air, di daerah seperti Jawa Tengah, ancaman itu jadi momok yang perlu diantisipasi.
Terlepas dari perkiraan itu, pengelola kawasan industri di Jawa Tengah masih optimis tahun 2023 menjadi tahun yang prospektif. Setidaknya bagi kawasan utara Jawa Tengah yang punya beberapa kawasan industri di Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, hingga Kota Semarang.
“Di Batang misalnya, sudah ada fasilitas gas yang jadi komitmen pemerintah untuk memberikan layanan terbaik bagi investor. Kalau dilihat dari jaringan gas yang dikembangkan juga kan melewati kawasan lain di Jawa Tengah. Secara agregat ini akan meningkatkan infrastruktur layanan ke investor,” jelas Direktur Utama PT Kawasan Industri Wijayakusuma (KIW), Ahmad Fauzie Nur saat dihubungi Bisnis pada Jumat (25/11/2022) pekan lalu.
Fauzie menuturkan, Jawa Tengah masih punya peluang untuk menjadi koridor ekonomi baru di Indonesia. Ketersediaan infrastruktur seperti jaringan gas hingga moda transportasi yang kian variatif, menjadi daya tarik tersendiri bagi calon investor. “Saya melihat antusiasme mereka atas Indonesia sebagai destinasi investasi. Tinggal dari sisi kitanya sebagai pelaku kawasan industri, harus bisa menginformasikan tentang kelebihan kawasan industri yang ada di Indonesia,” jelas Fauzie saat dihubungi melalui sambungan telepon. Lebih lanjut, Fauzie tidak memungkiri kekhawatiran yang dialami pelaku industri Tanah Air.
Terlebih dengan konflik Rusia-Ukraina yang tak kunjung rampung. Belum lagi ancaman krisis pangan dan energi yang ikut menghantui. “Kita tidak bisa menampik risiko resesi. Tapi ini bukan alasan untuk takut. Bisnis tidak boleh bersembunyi. Hadapi dan jalani, kalau ada risiko ya dimitigasi. Justru penguatan internal korporasi masing-masing itu harus dilakukan sejak saat ini,” ucapnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://semarang.bisnis.com/read/20221129/535/1602894/kawasan-industri-jateng-optimistis-sambut-arus-investasi-di-2023
Salam,
Divisi Informasi