JAKARTA-Pemerintah Provinsi Jawa Barat berniat ikut andil menanamkan modal pada pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, yang diprediksi menelan investasi hingga Rp34,5 triliun.
Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, mengatakan tidak menutup kemungkinan Jabar dan pemerintah pusat telah bekerja sama urun dana pada proyek pembangunan Bandara Kertajati di Majalengka. “Ada [keinginan]. Tidak masalah. Nantilah kalau [membahas] porsi [investasi],” ujarnya, Selasa (2/12).
Pria yang akrab disapa Aher ini menyambut baik keinginan investor asing seperti Jepang untuk ikut menanamkan modal membangun Cilamaya. Namun, katanya, jika PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II ikut urun dana menjadikan Cilamaya satu kesatuan dari Tanjung Priok, tentunya Pemprov akan sangat mengapresiasi.
Untuk memastikan tidak mengganggu pipa PT Pertamina, sepanjang alur pelabuhan di Cilamaya juga akan diberikan sinyal-sinyal sebagai penanda jalur pelayaran kapal, sekaligus menentukan lokasi larangan melego jangkar di beberapa titik yang terdapat pipa gas.
Pada saat ini, sekitar 47% arus barang di Tanjung Priok berasal dari Karawang, Bekasi, dan Cikarang, sedangkan 25% berasal dari DKI Jakarta, 20% dari Tangerang dan 8% berasal dari Bogor.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 3 Desember 2014