Supply Chain Indonesia (SCI) mengungkapkan bahwa kebutuhan penerapan cold chain logistics (CCL) di Indonesia sangat tinggi dan menjadi layanan yang semakin penting.
Founder & CEO SCI, Setijadi, menjelaskan bahwa CCL merupakan potensi bisnis yang menjanjikan, terutama karena kebutuhan yang mendesak di industri makanan dan minuman, serta sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan, yang merupakan kontributor utama terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Pada triwulan II-2024, kedua industri tersebut berkontribusi berturut-turut sebesar 13,78 persen dan 6,74 persen terhadap PDB,” ungkapnya pada Senin (4/11/2024).
CCL sangat dibutuhkan untuk berbagai komoditas pangan yang bersifat mudah rusak (perishable). Penerapan CCL menjadi krusial dalam mengurangi losses dan waste pangan yang signifikan. Berdasarkan data dari FAO, kerugian dan limbah komoditas daging mencapai 20 persen, perikanan 35 persen, serta buah dan sayur sebesar 45 persen.
Kapabilitas pengelolaan rantai dingin sangat penting bagi penyedia jasa logistik maupun industri pengolahan seperti makanan dan minuman, farmasi, ritel, termasuk restoran, dan lainnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
InfoPublik – Kebutuhan Cold Chain Logistics Meningkat: SCI Dorong Inovasi di Sektor Pangan
Salam,
Divisi Informasi