JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggandeng Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan juga PT Perkebunan Nusantara (Persero) untuk memanfaatkan tanah dan alih status hasil pembangunan prasarana perkeretaapian di kawasan industri. Dengan adanya kerjasama tersebut, maka pengoperasian kereta api dari Kuala Tanjung menuju Kawasan Industri Sei Mangkei.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, jika sudah beroperasi, Sei Mangkei akan menjadi kawasan industri pertama yang dimasuki jalur kereta sejak perencanaan awal karena selama ini masuknya jalur kereta ke kawasan industri baru dimulai ketika kawasan tersebut mulai bangun dan berjalan.
“Sehingga memang Pak Putu mengatakan Sei Mangkei model pertama dimasuki kereta api untuk mendukung industri banyak KEK lain yang bisa kita manfaatkan. Tapi ada juga yang fasilitasnya ada tapi enggak bisa kita manfaatkan,” ujarnya saat ditemui di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (17/4/2018).
Kereta langsung menuju SEI Mangkei sendiri, nantinya akan beroperasi 9 perjalanan pulang pergi (pp) dalam sehari dengan waktu tempuh 45 menit di setiap perjalanannya. Kapasitas angkut dari setiap kali perjalanan sendiri adalah sekitar 750. “Kita bisa kapasitas angkut 750 ton. Sekali jalan per hari itu ada 9 pulang pergi waktu tempuh 45 menit KEK- Kuala Tanjung,” ucapnya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan Kawasan Industri Sri Mangkei merupakan KEK yang cukup spesial. Pasalnya, sejak awal perencanaannya, kawasan industri ini sudah dicanangkan agar bisa dimasuki oleh jalur kereta.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi