JAKARTA (ISL News) – Untuk mendapatkan kinerja pengangkutan kereta api barang yang optimal perlu strategi kolaborasi sinergis dengan penyedia jasa logistik lainnya dalam mengembangkan konektivitas angkutan dan aksesibiltas calon pengguna pada fasilitas logistik perkeretaapian.
Kerja sama atau kemitraan antara PT Kereta Api Indonesia (Persero)/KAI dan para mitra antara lain dengan skema joint operation dan joint venture company. Opsi lainnya antara lain joint venture profit & loss sharing, serta consortium partnership model. Hal itu disampaikan oleh Fredi Firmansyah EVP of Freight Marketing & Sales KAI pada FGD “Peluang Bisnis Menggunakan Fasilitas Logistik yang Terintegrasi dengan Moda Transportasi Kereta Api” di Jakarta (19/9/2023).
CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi mengapresiasi KAI yang terus berupaya meningkatkan penggunaan moda transportasi rel untuk pengangkutan barang di Indonesia yang saat ini masih rendah.
Data BPS menunjukkan kontribusi angkutan rel terhadap PDB tahun 2022 hanya sebesar 1,8 persen. Kontribusi masih didominasi angkutan darat 60,8 persen, diikuti angkutan udara (26,6 persen), angkutan laut (7,1 persen), serta angkutan sungai, danau, dan penyeberangan (3,7 persen).
Setijadi menyatakan diperlukan dukungan pemerintah untuk mendorong peningkatan daya saing dan pengembangan pengangkutan barang dengan kereta melalui berbagai langkah dan kebijakan, maupun kerja sama dan sinergi dengan para pelaku usaha dan pihak terkait.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.indonesiashippingline.com/logistik/9309-kembangkan-konektifitas-angkutan-dan-aksesibilitas-calon-pengguna,-kai-dorong-kerjasama-efisiensi-logistik.html
Salam,
Divisi Informasi