JAKARTA (BeritaTrans.com) – Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Chandra Irawan menyampaikan, dari waktu ke waktu layanan Tol Laut tercatat mengalami peningkatan kapasitas dari enam trayek di tahun 2016, menjadi 13 di tahun 2017 dan 15 trayek pada tahun ini.
“Kami merencanakan pengembangan trayek dengan memberikan prioritas memasuki daerah-daerah tertinggal, terpencil, terdepan, dan perbatasan yang telah memiliki fasilitas pelabuhan-pelabuhan yang telah selesai dibangun dengan tetap mempertimbangkan hal-hal seperti demand – supply dan ketersediaan logistik barang di suatu daerah,” urai Chandra, Selasa (24/7/2018).
Hal lain yang menjadi perhatian adalah pola jalur logistik yang menerapkan kombinasi pola Hub-Spoke, pemanfaatan 15 kapal-kapal feeder kontainer 100 TEUS yang selesai dibangun tahun 2018, konektivitas dengan jalur logistik utama, akses konektivitas antarmoda, pola pemberian subsidi yang lebih efisien, dan pertumbuhan ekonomi daerah 3TP.
Selain penyelenggaraan program Kewajiban Pelayanan Publik atau Public Service Obligation (PSO) Angkutan Barang Tol Laut, lanjut Chandra, dalam kurun waktu tiga tahun, pihaknya juga telah menyelenggarakan komponen Tol Laut.
Antara lain berupa PSO Penumpang Kelas Ekonomi yang operator kapalnya dilaksanakan PT. PELNI, PSO Angkutan Barang di Laut yang dilaksanakan oleh BUMN dan Swasta, PSO Angkutan Kapal Perintis dan Rede yang dilaksanakan oleh PT. PELNI dan Swasta, PSO Angkutan Kapal Ternak yang dilaksanakan oleh BUMN dan Swasta, dan Angkutan Barang dan Peti Kemas teratur dan terjadwal yang dilaksanakan oleh Swasta.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://beritatrans.com/2018/07/24/kemenhub-janjikan-pengembangan-trayek-tol-laut-terus-menerus/
Salam,
Divisi Informasi