Jakarta, CNN Indonesia —
Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Hidayat Amir memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sekitar 7 persen sampai 8 persen pada kuartal II 2021. Proyeksi ini muncul dan dianggap wajar seiring dengan pemulihan ekonomi yang mulai terjadi di tanah air.
“Kuartal II (2021), kita cukup yakin kalau ritme dan tren perbaikan terus berlanjut, ritme pemulihan bisa diakselerasi pertumbuhannya sekitar 7 persen sampai 8 persen, itu sesuatu yang realistis juga,” ujar Amir di acara Indonesia Macroeconomic Update 2021, Kamis (8/4).
Amir menjelaskan memang proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di kisaran minus 0,1 persen sampai minus 1 persen pada kuartal I 2021. Artinya, ada proyeksi pertumbuhan yang terlampau tinggi dari kuartal I ke kuartal II pada tahun ini.
Tapi, hal ini bukan sesuatu yang mustahil. Sebab, laju pertumbuhan ekonomi yang dimaksud adalah secara tahunan. Menurutnya, laju ekonomi kuartal I 2021 hanya minus 0,1 persen sampai 1 persen karena perekonomian masih tumbuh positif 2,97 persen pada kuartal I 2020.
Artinya, ekonomi domestik pada kuartal I 2021 memang lebih rendah dari kuartal I 2020 karena dulu belum pandemi, sementara sekarang ini berada di tahap pemulihan dari krisis ekonomi akibat pandemi virus corona.
sumber dan berita selengkapnya:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20210408153250-532-627536/kemenkeu-pede-ekonomi-ri-meroket-8-persen-pada-kuartal-ii
Salam,
Divisi Informasi