REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menjadi salah satu bentuk penerapan industri 4.0, yang bakal mendongkrak efisiensi proses manufaktur dan produktivitas industri.
“Kalau kita lihat terminologi yang sederhana, AI mengganti fungsi manusia atau mesin dalam memproses informasi. Dengan menghasilkan machine language, semua data analitik bisa diproses, sehingga pengambilan keputusan bisa lebih cepat dan mengantisipasi kebutuhan atau permintaan pasar,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier, di Jakarta, Jumat (21/8).
Dirjen ILMATE melalui keterangan tertulis menjelaskan Kemenperin terus mendorong sektor manufaktur untuk segera menggunakan teknologi industri 4.0 guna mendongkrak kualitas produk dan kapasitas produksinya.
Sebelumnya, terdapat lima sektor yang menjadi pionir dalam penerapan industri 4.0 di Tanah Air, yaitu industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik.
“Namun, di tengah pandemi Covid-19, Kemenperin menambah dua sektor lagi sebagai pionir, yakni industri farmasi dan alat alat kesehatan. Langkah ini sebagai komitmen pemerintah untuk memperluas penerapan industri 4.0,”kata Taufiek.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://republika.co.id/berita/qfejoh383/kemenperin-teknologi-ai-dongkrak-produktivitas-industri
Salam,
Divisi Informasi