SOLO – Larangan kendaraan berat golongan III, IV, dan V melintas Simpang Joglo selama pembangunan rel layang (jalur ganda kereta api Solo-Semarang fase I) mulai tadi malam pukul 21.00, membuat sopir waswas. Sebab, mereka harus mengeluarkan biaya operasional lebih besar karena harus lewat tol.
Ketua Perkumpulan Manunggal Sopir Solo, Totok Darwanto, memastikan kenaikan biaya perjalanan akan membengkak akibat pengalihan jalur. Sebab itu, mereka mulai menjalin komunikasi dengan perusahaan agar kenaikan biaya perjalanan bisa dicover sehingga tidak dibebankan kepada pengemudi kendaraan barang.
“Kami (sopir kendaraan berat, Red) minta ditambah atau diganti (biaya) karena harus melintas di tol. Kebanyakan pengusaha menyadari, tapi ada juga yang tidak mau tahu. Makanya komunikasi ini penting, terutama untuk angkutan barang atau perusahaan dari luar Solo,” kata dia, Selasa (7/6).
Pengalihan lalu lintas kendaraan berat golongan III, IV, dan V akibat pekerjaan konstruksi di Simpang Joglo akan dialihkan via Tol Solo-Ngawi. Kendaraan berat dari luar Solo yang melintas di sisi barat akan langsung diarahkan untuk masuk tol via Gerbang Tol (GT) Ngasem/Kartasura tanpa harus masuk kota. Sementara kendaraan berat yang lalu lintasnya sudah masuk jalan kota akan diarahkan masuk tol via GT Ngemplak. Kendaraan yang akan mengedrop barang ke Solo bisa keluar lewat GT Kebakkramat, Karanganyar.
“Kalau untuk sopir mending dialihkan ke tol. Bisa tambah pengeluaran sedikit tapi tidak pusing. Toh penggunaan bahan bakarnya saat melintas di jalur kota atau via tol juga tidak selisih banyak,” ujar Totok.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://radarsolo.jawapos.com/daerah/solo/08/06/2022/kendaraan-berat-beralih-ke-jalur-tol-biaya-operasional-membengkak/
Salam,
Divisi Informasi