JAKARTA-Rencana pemerintah mengembangkan Pelabuhan Cilamaya justri dinilai BUMN jasa kepelabuhanan PT Pelindo II tidak perlu diteruskan menyusul akan rampungnya pembangunan Pelabuhan New Priok di Kalibaru, Jakarta Utara.
Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II Richard Joost Lino mengatakan awal mula rencana pembangunan Cilamaya adalah untuk membantu (back up) Pelabuhan Tanjung Priok yang ketika direncakanan hanya akan dikembangkan seluas 1 km dengan kapasitas tampung 1,5 juta TEUs.
Namun, seiring dengan pembangunan New Priok, total kapasitas tampung peti kemas jika digabungkan dengan Pelabuhan Tanjung Priok bisa mencapai 20 juta TEUs.
Namun, Ketua Umum Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto berbeda pandangan. Dia mengatakan pembangunan Pelabuhan Cilamaya perlu diteruskan sebagai penunjang dari industri yang mulai tumbuh di Jawa Barat.
Ini karena Tanjung Priok sudah tidak mendukung sistem logistik nasional yang efisien lagi. Meskipun New Priok telah selesai dibangun, katanya, posisi Pelabuhan Tanjung Priok yang berada di tengah kota akan berkontribusi besar pada kemacetan sehingga memicu besarnya biaya logistik.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 2 Oktober 2014