Jakarta, InfoPublik – Pemulihan ekonomi terus berlanjut, namun melambat di banyak negara. Meski demikian, kinerja ekonomi Indonesia masih tumbuh kuat. Kinerja sektor eksternal Indonesia sangat positif, didukung neraca perdagangan yang melanjutkan tren surplus serta ekspor dan impor Agustus 2022 yang merupakan tertinggi sepanjang masa.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa Edisi September 2022 pada Senin (26/9/2022).
Menkeu menambahkan, aktivitas manufaktur Indonesia masih terus menguat dengan tekanan inflasi Agustus 2022 yang semakin berkurang. Peningkatan konsumsi listrik juga berlanjut, menunjukkan terus tumbuhnya aktivitas ekonomi masyarakat. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih akan tumbuh lebih baik di 2022, sejalan dengan proyeksi yang dilakukan oleh lembaga internasional terkemuka seperti ADB (5,4 persen), IMF (5,3 persen), Bloomberg (5,2 persen), Bank Dunia (5,1 persen).
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi oleh berbagai lembaga internasional pada level antara 5,1 hingga 5,4 persen untuk tahun ini, ADB bahkan melakukan revisi untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini, dari semula 5,2 menjadi 5,4 persen. Ini tentu karena kinerja dari pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua yang cukup tinggi, dan saat ini sampai kuartal ketiga juga menunjukkan aktivitas yang masih sangat cukup kuat,” jelas Menkeu.
Dari sisi fiskal, lanjut Menkeu, surplus APBN Agustus kembali meningkat, ditopang kinerja pendapatan yang baik dan belanja yang tumbuh positif. Meski demikian, belanja perlu diakselerasi untuk mengimbangi pendapatan guna meningkatkan aktivitas dan perlindungan masyarakat Outlook APBN 2022 diupayakan realistis mempertimbangkan dinamika 2022 dan keberlanjutan APBN 2023. Demikian disampaikan dalam publikasi APBN Kita edisi September 2022.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://menpan.go.id/site/berita-terkini/berita-daerah/kinerja-ekonomi-indonesia-masih-tumbuh-kuat
Salam,
Divisi Informasi