Jakarta, Jurnas.Com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dalam pengembangan wilayah Provinsi Riau, khususnya dalam pembangunan Integrated Fishing Port & International Fish Market di Kota Bagansiapiapi. Sejumlah langkah strategis pun dilakukan oleh KKP untuk melancarkan program tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono dalam rapat koordinasi lintas sektor yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan secara daring, Kamis (29/7/2021).
“Tugas KKP di sini adalah untuk mempersiapkan Pelabuhan Perikanan Bagansiapiapi yang akan menjadi Integrated Fishing Port & International Fish Market. Kami sedang mengkaji dari sisi jumlah ikan di sana yang sangat layak untuk kemudian bisa diturunkan (ikan hasil tangkapan) di situ,” ucap Trenggono dalam paparannya.
Berdasarkan hasil kajian, KKP menilai Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) 571 yang meliputi Perairan Laut Andaman dan Selat Malaka di mana Provinsi Riau masuk ke dalamnya sudah masuk ke dalam zona merah (overfishing).
Sehingga langkah strategis yang akan ditempuh oleh KKP adalah menggeser wilayah penangkapan ke WPP 572 (meliputi Perairan Samudera Hindia sebelah Barat Sumatera dan Selat Sunda) dan WPP 711 (meliputi Perairan Selat Karimata, Laut Natuna, Laut Natuna Utara) yang mana pada wilayah tersebut jumlah ikan masih banyak.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jurnas.com/mobile/artikel/97496/KKP-Dukung-Percepatan-Pembangunan-Pelabuhan-Ikan-Bagansiapiapi-/
Salam,
Divisi Informasi