KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Eskalasi militer antara Iran dan Israel yang berkepanjangan berpotensi mengganggu jalur rantai pasok di kawasan Timur Tengah. Para pelaku sektor industri mengkhawatirkan gejolak geopolitik tersebut dapat mendongkrak biaya logistik dan mengganggu rantai pasok.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Akbar Djohan mengatakan, dampak tersebut juga merupakan konsekuensi dari kondisi ekonomi dan rantai pasok global saat ini. Pihaknya mengimbau kepada pengusaha logistik untuk peka terhadap keadaan geopolitik dengan memperkuat jalur logistik nasional. ALFI juga berharap para pengusaha dapat mengambil alternatif sekaligus opsi yang ditawarkan pemerintah.
“Para pengusaha harus segera bersiap lebih dini untuk memperkuat jalur logistik nasional kita,” kata Akbar dalam siaran pers yang diterima Kontan, Minggu (20/4).
Di tengah ketidakpastian geopolitik global, ALFI juga menyadari bahwa ongkos logistik yang tinggi masih menjadi pekerjaan rumah bagi industri pelayaran Tanah Air. Lantas, modernisasi peralatan port handling dinilai dapat mendukung efisiensi layanan pelabuhan nonpetikemas, sehingga pada akhirnya dapat memangkas tingginya biaya logisitk.
Dukungan terhadap upaya modernisasi peralatan pelabuhan dapat menjadi solusi atas efisiensi waktu bongkar muat, sekaligus mengurangi loss cargo. “Kami mendukung adanya pemasangan peralatan yang lebih modern, seperti conveyor belt dan layanan pergudangan yang terintegrasi. Tentu ini membutuhkan dukungan banyak pihak,” papar Akbar.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://industri.kontan.co.id/news/konflik-iran-israel-memanas-alfi-bakal-perkuat-jalur-logistik-nasional
Salam,
Divisi Informasi