KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Terjadi kelangkaan dan kenaikan tarif kontainer internasional untuk keperluan ekspor di pelabuhan Indonesia.
Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi mengatakan, kelangkaan tersebut mengakibatkan pembiayaan ekspor membengkak menjadi sekitar Rp 200 juta termasuk untuk biaya perkapalan.
Siswanto menjelaskan, untuk keluar dari permasalahan kelangkaan kontainer dan mahalnya biaya perkapalan untuk ekspor, sangat sulit untuk diatasi dalam waktu dekat. Sebab, kendalinya ada di tangan pengusaha pelayaran internasional termasuk Cina.
Akan tetapi, untuk pemecahan masalah dalam jangka panjang, Siswanto berpendapat para pengusaha atau pemerintah harus memiliki kapal pelayaran yang besar. Sebab kondisi kapal yang ada saat ini ukurannya kecil sekitar 2.700 teus atau kurang dari itu.
“Setidaknya ke depan kita punya kapal sendiri yang ukurannya 10.000 teus dan dikelola oleh perusahaan pelayaran antara dikelola oleh BUMN atau swasta. Sebab, jika tidak memiliki kapal sendiri, maka main line operator (MLO) milik asing akan terus bermain sampai mendapatkan keuntungan yang besar,” kata Siswanto kepada Kontan.co.id, Selasa (31/8).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://nasional.kontan.co.id/news/kontainer-di-pelabuhan-langka-pengamat-sangat-sulit-diatasi-dalam-waktu-dekat
Salam,
Divisi Informasi.