Jakarta – (suaracargo.com). Sejak Pusat Logistik Berikat (PLB) diresmikan awal tahun ini oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) yang tergabung dalam Indonesian Petroleum Association (IPA) mengaku belum bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk alat-alat penunjang operasional hulu migas secara maksimal.
Minimnya dana investasi untuk eksplorasi dan produksi yang bisa disediakan perusahaan-perusahaan migas di Indonesia membuat fasilitas yang diberikan pemerintah dalam PLB menjadi sia-sia.
Direktur Eksekutif IPA Marjolijn Wajong menilai, pada dasarnya pembentukan PLB ini sangat baik, yaitu untuk memudahkan logistik peralatan hulu migas dan juga pembebasan beberapa kebijakan fiskal di dalamnya. Namun sayangnya, permintaan alat-alat eksplorasi migas juga ikut berkurang seiring dengan rendahnya harga minyak, sehingga tak banyak yang bisa memanfaatkan pusat logistik tersebut.
Sumber dan berita selengkapnya: