Kontribusi swasta terkait pembiayaan proyek-proyek infrastruktur di Indonesia diprediksi sulit mengalami peningkatan.
Direktur Pengembangan Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bastary Pandji Indra mengatakan, kebutuhan biaya pembangunan infrastruktur selama 5 tahun ke depan ialah Rp4.796 triliun.
Dari total kebutuhan dana tersebut, dia menyatakan pihak swasta berkontribusi sebesar 36% atau Rp1.751 triliun. Sedangkan pemerintah akan berkontribusi sebesar 40%, dengan kewajiban pendanaan Rp2.760 triliun, dan peran BUMN sebesar 20% dengan konstribusi pendanaa Rp1.066 triliun.
“Target konstribusi swasta sebesar 36% itu mengharuskan pemerintah untuk mencari komitmen pendanaan dari swasta Rp300 triliun per tahunnya,” kata Bastary di Jakarta, Senin (30/3/2015), sebagaimana dilansir okezone.com.
Menurutnya, rencana pemerintah untuk meningkatkan kontribusi swasta dalam pembiayaan proyek infrastruktur diprediksi sulit untum direalisasikan. Hal itu disebabkan karena masih adanya beberapa proyek yang belum jelas kesiapannya dan hilangnya kepercayaan pihak swasta kepada pemerintah karena adanya sejumlah proyek KPS yang dibatalkan implementasinya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/03/31/kontribusi-swasta-terkait-infrastruktur-di-indonesia-diprediksi-sulit-untuk-naik/