JAKARTA (beritatrans.com) – PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan ini diproyeksikan menjadi pelabuhan terbesar di pantai timur Sumatera menghadap ke Selat Malaka. Pelabuhan Kuala Tanjung dipersiapkan menjadi salah satu hub dalam proyek Tol Laut yang digagas Presiden Jokowi dan Wapres JK. Proyek ini membutuhkan investasi sampai Rp42 triliun.
Kini sedang membangun multipurpose terminal dengan kapasitas 500.000 Teus per tahun. Terminal ini akan rampung pengerjaannya akhir 2016 dan mulai beroperasi di kuartal I/2017 mendatang. Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara ditargetkan akan rampung 2019. Total nilai investasi yang dibutuhkan sebesar Rp42 triliun sehingga menampung jumlah kontainer hingga 6 juta Teus/tahun.
“Total lahan itu sampai 40 hektar khusus multipurpose terminal. Namun, kita juga bisa mereklamasi hingga 400 hektar. Total keseluruhan Kuala Tanjung 3.000 hektar, investasinya untuk multi purpose Rp 4 triliun, kawasan industri Rp 8 triliun, petikemas itu kita berharap sekitar Rp 30 triliun,” tutur Direktur Utama PT Pelindo I (Persero) Bambang Eka Cahyana saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Rabu (27/05/2015).
Bambang mengatakan investasi yang cukup besar itu dilakukan agar Pelabuhan Kuala Tanjung tidak kalah saing dengan Port Klang (Malaysia) dan Singapura. Untuk jangka panjang, Pelabuhan Kuala Tanjung akan menjadi yang terbesar di Selat Malaka. “Agar bisa bersaing Port Klang dan Singapura,” tambahnya seperti dikutip detik.com.
Ia mengakui kapasitas daya tampung kontainer Kuala Tanjung sebesar 6 juta Teus/tahun jauh lebih kecil bila dibandingkan Port Klang atau bahkan Singapura.
Sumber dan berita selengkapnya:
Sumber foto:
beckettrankine.com