Presiden Joko Widodo (Jokowi) naik pitam lantaran lantaran waktu bongkar muat barang (dwelling time) di Pelabuhan Tanjung Priok tidak seperti negara lain. Beberapa upaya Menteri di Kabinet Kerja pun dilakukan demi menekan dwelling time yang masih 5,5 hari.
Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute (IMI), Yulian Paonganan, menilai ada solusi lain yang bisa dilakukan pemerintah untuk menekan dwelling time di Tanjung Priok.
“Solusinya membuat pelabuhan baru, dan ini pernah di canangkan, di Serang, tapi enggak dilanjutkan,” ucapnya kepada Okezone.
Menurutnya, Tanjung Priok sudah terlalu penuh. Sehingga beban pelabuhan yang ada di Jakarta Utara itu harus di bagi dengan pelabuhan lain.
“Jadi priok itu harus dipecah karena kan setiap hari penambahan barang banyak, barang bertambah terus, sementara kapasitas sudah tidak memungkinkan,” tukasnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/11/02/kurangi-beban-operasional-pelabuhan-tanjung-priok-harus-dipecah/