JAKARTA-Pelaku usaha logistik mendesak PT Pelabuhan Indonesia II menghapus seleksi perusahaan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.
Sekretaris Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Adil Karim mengatakan desakan itu untuk memberikan kesempatan dan kesetaraan berusaha yang sama kepada seluruh perusahaan bongkar muat (PBM) di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Selama ini, seleksi PBM di Pelabuhan Tanjung Priok tidak memberikan manfaat berupa peningkatan kinerja dan kecepatan bongkar muat di Tanjung Priok.
“Justru seleksi PBM itu berpotensi membuat biaya logistik melambung sebab kegiatan bongkar muat hanya dilakukan oleh PBM terseleksi di Pelabuhan Priok. Ini kan tidak ada kompetisi usaha bongkar muat sehingga biaya logistik menjadi tinggi,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (6/1).
Dia mengharapkan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II membuka diri terhadap kemajuan bersama sektor usaha swasta di Pelabuhan Tanjung Priok agar bisa menekan biaya logistik seiring akan diberlakukannya Asean Economic Community (AEC) 2015.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 7 Januari 2015