JAKARTA – Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia menilai pemberlakuan imbal jasa bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok sebesar 40% memicu kenaikan biaya logistik nasional.
Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Sodik Harjono mengatakan pemberlakuan itu juga memberatkan dunia usaha bongkar muat yang ujungnya membebani konsumen.
Dia mendesak pungutan imbal jasa bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok agar dihilangkan untuk menekan ongkos bongkar muat dan reinvestasi peralatan.
“Kalau tidak ada pungutan imbal jasa di Priok tentunya ongkos pelabuhan pemuatan dan ongkos pelabuhan tujuan atau OPP/OPT kargo umum di Priok bisa diturunkan dari saat ini Rp81.075/ton,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (11/1).
Sodik menjelaskan PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II menerima rata-rata Rp1 triliun/tahun yang berasal dari kutipan imbal jasa sebesar 40% di Tanjung Priok.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 12 Januari 2016