Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan total produksi siap jual atau lifting gas alam cair (liquefied petroleum gas/LNG) mencapai 206 standar kargo pada 2023.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, masih terdapat potensi kargo belum terkontrak atau uncommitted cargo (UC) yang cukup besar dari Terminal Bontang, Kalimantan Timur. Dwi berharap potensi itu dapat ikut menaikkan keekonomian lapangan serta investasi di sekitar kawasan tersebut.
“Potensi UC terdapat di Kilang LNG Bontang yang sebagian akan diprioritaskan untuk kebutuhan PLN dan pembeli domestik lainnya, dengan tetap mengalokasikan volume ke pasar ekspor untuk optimalisasi penerimaan negara dan kontraktor,” kata Dwi kepada Bisnis, Senin (7/11/2022).
Baca Juga : Harga Sentuh Rekor, SKK Migas Proyeksi Produksi LNG Sentuh 200 Kargo
Ihwal potensi lifting 206 kargo itu, SKK Migas memerinci terdapat 126 kargo dari Kilang LNG Tangguh dan 80 kargo dari Kilang LNG Bontang. Kendati demikian, tidak ada sisa kargo belum terkontrak dari LNG Tangguh tahun depan lantaran volume dari proyek Train 3 telah dipasarkan sejak beberapa tahun lalu.
“Harga LNG tetap tinggi setidaknya dalam 1 hingga 2 tahun ke depan. Ini tentu peluang bagi Indonesia untuk memasarkan UC ke pasar spot pun akan memberikan penerimaan optimal bagi negara dan kontraktor, serta mencari potensi buyer baru,” kata dia.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://m.bisnis.com/amp/read/20221107/44/1595462/lifting-lng-ditargetkan-capai-206-kargo-pada-2023
Salam,
Divisi Informasi