Lima investor asing mulai mendekati PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) dalam rangka menjalin kerjasama pengembangan dan pengoperasian Pelabuhan Kuala Namu, Medan, sebagai hub port di Selat Malaka. Presiden Direktur Bambang Eka Cahyana mengatakan, sejumlah investor tersebut adalah Port of Tianjin, China Harbour, China Communication Construction Company (CCCC), Port of Rotterdam, dan Marubeni Corporation.
“Kuala Tanjung itu banyak yang berminat, dari Port of Tianjin, China Harbour, dan CCCC juga berminat untuk ikut, belum lagi Port of Rotterdam,” ujar Bambang setelah rapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (27/5).
Dia juga menjelaskan yang membuat pihak asing tertarik adalah posisi startegis Kuala Tanjung di Selat Malaka yang dinilai prospektif kedepannya. Selain itu, Pelabuhan Kuala Tanjung dari sisi hinterland posisi ekonominya juga cukup bagus, terutama dengan potensi CPO (crude palm oil) sebanyak 20 juta ton dari seluruh Pulau Sumatra.
Menurut Bambang, 20 juta ton CPO itu bisa diolah menjadi 24 produk turunan CPO. “Itu berapa juta TEUs. Itu yang menarik investor asing untuk masuk,” tegasnya, seperti dilansir bisnis.com. Namun, pada kenyataannya, peminat asing belum memberikan komitmen tertulis yang memiliki nilai investasinya. Meskipun demikian, kata Bambang, tawaran melalui lisan dan tulisan sudah diterima Pelindo I termasuk surat dari Port of Tianjin.
Direktur Utama Pelindo I mengatakan Port of Rotterdam berkeinginan untuk masuk di kawasan industri dan pengelolaan pelabuhan. Dia menambahkan pihak Belanda ini ingin menjadi operator, mengingat pengalamannya mengembangkan Pelabuhan di Rotterdam dan Oman.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/05/28/lima-investor-asing-siap-kembangkan-pelabuhan-kuala-namu/