Jakarta, Beritasatu.com – Industri logistik saat ini semakin bergantung pada teknologi digital dan transformasi digital untuk meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan keandalan operasional. Maka, perlu menguasai literasi digital yang meliputi pemahaman mendalam tentang teknologi, analisis data, komunikasi digital (media sosial) dan adaptasi terhadap perubahan industri.
Literasi digital menjadi keterampilan yang wajib dimiliki oleh profesional logistik masa depan, sebab ini akan memberikan keunggulan kompetitif di industri logistik yang terus berubah. Untuk itu, Associate Professor dari Pasas Institute Singapore sekaligus Ketua Umum Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia, R. Beniadi Setiawan, menyarankan pada perguruan tinggi jurusan logistik untuk menjadikan literasi digital sebagai bagian dari kurikulum wajib.
“Pekerjaan bidang logistik mendatang akan menggunakan teknologi digital dalam penugasan, pemrosesan hingga bukti penyelesaian pekerjaan logistik menggunakan sistem yang terintegrasi dan terbuka dapat lacak serta diketahui seluruh pelanggan atau pengguna,” kata Beni di Jakarta, elasa (14/5/2023).
Dalam kegiatan logistik pengiriman barang, lanjut Beni, proses pelacakan dan monitor kualitas barang serta kondisi lingkungan barang yang diangkut yakni lokasi, suhu, kelembaban, guncangan yang terjadi, hingga barang sampai ditransaksikan dalam suatu sistem yang terintegrasi dan dapat dimonitor seluruh pihak terkait di berbagai lokasi dimanapun dan kapanpun dengan mudah.
“Sehingga calon penerima barang mampu mempersiapkan sumberdaya dan kebutuhan penerimaan ataupun proses yang direncanakan selanjutnya dengan lebih efektif dan efisien,” lanjutnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.beritasatu.com/ekonomi/1051103/literasi-digital-penting-dalam-industri-logistik
Salam,
Divisi Informasi