Jakarta (ANTARA) – Kepala Lembaga National Single Window (LNSW), Oza Olavia mengatakan, waktu bongkar muat kapal atau dwelling time terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu.
“Berkolaborasi dengan beberapa kementerian dan lembaga, dan pastinya dengan DJBC (Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kemenkeu), kinerja dwelling time kami mengalami perbaikan, saat ini capaiannya 2,62 hari (berdasarkan data 2023),” ucap Oza dalam rapat bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Selasa.
Selain dwelling time, ia menyampaikan bahwa ekosistem logistik nasional atau national logistic ecosystem (NLE) pun semakin baik. Kini sistem tersebut telah ada di 46 pelabuhan dan enam bandara.
Ia menuturkan berdasarkan survei yang tahun lalu dilakukan oleh Prospera, sebuah program kemitraan Indonesia dan Australia terkait perekonomian, implementasi NLE berdampak positif dalam berbagai aspek.
“Terkait dengan dampak implementasi NLE, terlihat bahwa sistem ini memberikan efisiensi waktu dengan range 21,6 persen hingga 73,4 persen, sementara sisi biaya dengan range antara 25,7 persen sampai 97,8 persen,” jelas Oza.
Secara detail, implementasi NLE mampu mengefisienkan aspek waktu pengurusan delivery order (DO) online, surat penyerahan peti kemas (SP2) online, single submission (SSm) quarantine customs, SSm pengangkut, serta SSm perizinan masing-masing sebesar 40,3 persen, 47 persen, 73,4 persen, 21,6 persen, dan 56,4 persen.
Sementara itu, terkait aspek biaya, efisiensi masing-masing sektor pengurusan mencapai 25,7 persen, 32,4 persen, 46,1 persen, 45 persen, dan 97,8 persen.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.antaranews.com/berita/4148079/lnsw-sebut-waktu-bongkar-muat-ekspor-dan-impor-barang-terus-membaik
Salam,
Divisi Informasi