Bisnis.com, JAKARTA – Permasalahan dalam perdagangan maritim global yang memicu naiknya biaya logistik laut dikhawatirkan akan mempengaruhi permintaan pada produk ekspor di negara tujuan. Pelaku usaha tidak memiliki banyak pilihan untuk menghadapi situasi ini.
Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Benny Soetrisno mengatakan benang kusut perdagangan global yang dirasakan sejak akhir 2020 kerap membuat proses pengiriman barang terlambat. Masalah ketersediaan kontainer dan ruang kapal membuat biaya pengiriman bisa membengkak sampai 5 kali lipat.
“Karena ekspor beberapa produk industri menggunakan FOB [freight on board], kembali lagi apakah buyer mau menanggung atau tidak karena biaya mereka yang arrange,” kata Benny, Selasa (23/11/2021).
Situasi ini, kata Benny, membuat importir yang menjual kembali barangnya melakukan penyesuaian harga. Nilai jual produk yang diekspor dari RI cenderung sama, kecuali pada produk dengan komponen impor yang tinggi.
“Harga produk yang mulai naik di tingkat konsumen saya perkirakan akan memicu inflasi global. Kemampuan beli bisa saja menurun. Kalau demikian dalam jangka panjang order produk RI bisa ikut turun,” katanya.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://m.bisnis.com/amp/read/20211123/12/1469486/logistik-global-bermasalah-eksportir-khawatirkan-nasib-produk-ri
Salam,
Divisi Informasi