JAKARTA, KOMPAS-Pembangunan pelabuhan halal atau halal sub sudah hampir satu tahun dipersiapkan. Namun, hingga kini pelabuhan tersebut belum terwujud.
Direktur Utama PT Multi Terminal Indonesia (MTI) Tony Hajar, di sela-sela penandatanganan kerja sama dengan Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI), di Jakarta, Senin (20/6), mengatakan, tertundanya pengoperasian pelabuhan halal yang ada di Tanjung Priok itu disebabkan pihaknya kesulitan mendapatkan kontraktor yang sesuai.
“Proyeknya jalan terus, tetapi pelelangannya tertunda. Kami masih belum menemukan kontraktor yang sesuai,” kata Tony.
Menurut dia, penundaan pelelangan ini semata-mata karena prinsip kehati-hatian perusahaan dalam memilih mitra bisnis. “Kami ingin membangun pelabuhan yang dilengkapi gudang pendingin dan fasilitas lain. Namun, vendor yang masuk tidak sesuai dengan kualitas dan harga yang ditentukan.
“Kami sudah melakukan tiga kali lelang dan menaikan harga hingga Rp 20 miliar untuk gudang berkapasitas 2000 ton,” ujan Tony.
Sumber dan berita selengkapnya:
Kompas, edisi cetak 22 Juni 2016
Salam,
Divisi Informasi