JMOL. Setelah lima tahun vakum, tahun ini Bank Dunia kembali merilis Logistics Performance Index (LPI) terhadap 139 negara/ekonomi. LPI diukur berdasarkan enam dimensi, yaitu: Customs, Infrastructure, International Shipments, Logistics Competence and Quality, Timelines, dan Tracking & Tracing.
Tahun ini Bank Dunia menempatkan Singapore pada peringkat pertama dengan skor 4,3, diikuti Finlandia (4,2), Denmark (4,1), dan Jerman (4,1). Lima tahun yang lalu, pada 2018, peringkat pertama adalah Jerman dengan skor 4,2, sementara Singapore pada peringkat 7 dengan skor 4,0.
Di negara-negara ASEAN selain Singapore, Malaysia (peringkat 31), diikuti Thailand (37), Philippines (47), Vietnam (50), Indonesia (63), Cambodia (116), dan Laos (82). LPI 2023 ini tidak mencakup Brunei dan Myanmar yang pada 2018 berada di peringkat 80 dan 137.
Ada 3 negara yang alami kenaikan peringkat. Singapore naik 6 peringkat menjadi peringkat pertama. Kenaikan peringkat lebih tinggi dicapai Philippines (naik 13 peringkat) dan Malaysia (10 peringkat). Sementara LPI Indonesia anjlok 17 peringkat, dari 46 (2018) menjadi 63 (2023). Skor LPI menurun dari 3,15 menjadi 3,0.
Setiadji dari Supply Chain Indonesia (SCI) mengatakan, dua dimensi LPI Indonesia mengalami kenaikan, yaitu Customs (dari 2,7 menjadi 2,8) dan Infrastructure dengan kenaikan yang sangat tipis (dari 2,895 menjadi 2,9).
Skor empat dimensi alami penurunan. Yang terbesar adalah Timelines (dari 3,7 menjadi 3,3) dan Tracking & Tracing (dari 3,3 menjadi 3,0), diikuti International Shipments (dari 3,2 menjadi 3,0), dan Logistics Competence & Quality (dari 3,1 menjadi 2,9).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://jurnalmaritim.com/lpi-2023-indonesia-turun-17-peringkat-sci-desak-uu-logistik/
Salam,
Divisi Informasi