Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia tercatat memiliki e-commerce berskala besar dengan potensi mendekati Korea Selatan dan mendekati China. Berdasarkan laporan Technology-empowered Digital Trade in Asia Pacific dari Deloitte, total besaran market e-commerce di Indonesia tercatat mencapai US$ 43,351 miliar pada 2021.
Dalam laporan tersebut, market e-commerce di Indonesia lebih besar dibandingkan China dan tepat di belakang Korea Selatan yang merupakan negara terbesar ketiga di Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Sementara itu, proporsi skala konsumsi e-commerce lintas batas di Indonesia mencapai US$ 17,34 miliar atau relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negara berkembang lainnya.Bahkan konsumsi e-commerce di Indonesia tepat di belakang China, sebagai salah satu mature markets di antara negara-negara RCEP.
Vice Chairman dan Technology, Media & Telecommunications Industry Leader di Deloitte China, Taylor Lam menjelaskan bahwa bonus demografi, tingkat penetrasi internet, dan kebiasaan konsumen menciptakan potensi besar untuk mengembangkan e-commerce serta e-commerce lintas batas di Indonesia. E-commerce sosial juga disebut berkembang pesat, dan konsumen semakin gemar berdagang di media sosial.
“Konsumen Indonesia suka membeli produk yang terjangkau, dan rata-rata transaksinya adalah US$ 36, jauh lebih rendah dari Malaysia (US$ 54) dan Singapura (US$ 91). Pengguna juga lebih memilih platform e-commerce dalam bahasa lokal, yang sangat mempengaruhi pengalaman berbelanja mereka,” kata dia dalam keterangan tertulis, dikutip Senin (20/12/2021).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20211220094336-37-300499/market-e-commerce-di-ri-tembus-us–4335-m-di-2021/amp
Salam,
Divisi Informasi