BALIKPAPAN – Sembilan negara yang tergabung dalam Asean Ports Association mempersiapkan rencana membangun konektivitas antarpelabuhan sekaligus meningkatkan palayanan jasa kepelabuhanan guna mendongkrak perekonomian Asian Tenggara.
Amelia M. Aquino, Asean Ports Assosiation (APA) Permanent Secretary, mengatakan rencana itu bakal diformulasikan dengan saling bertukar informasi mengenai kondisi pelabuhan yang ada di masing-masing negara anggota.
Saat ini, terdapat sembilan negara yang menjadi anggota APA yang merupakan gabungan pengelola pelabuhan di Asean yaitu Indonesia, Kamboja, Brunei Darussalam, FIlipina, Myanmar, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura.
“Kami bertemu dalam rapat ini untuk membicarakan hal spesifik untuk mendukung konektivitas dan peningkatan pelayanan kepelabuhanan di masing-masing negara,” ujarnya dalam konferensi pers Technical Committee Meeting APA, Sening (23/6).
Hasil dari rapat ini, nantinya akan dibawa pada working meeting yang kemudian akan dilanjutkan dengan APA Main Meeting pada November atau Desember. Nanti program tersebut bisa diadopsi oleh masing-masing pengelola pelabuhan,” katanya.
Menurutnya, rapat APA perlu guna mensinergikan keterhubungan jelang penerapan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada akhir 2015.
Direktur SDM dan Umum PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV NIken Probowati menyatakan hasil dari pertemuan APA tidak bersifat memaksa tetapi merupakan formulasi dari hasil diskusi bersama antarpengelola pelabuhan.
LEBIH BANYAK
Niken menilai jumlah pelabuhan yang dikelola PT Pelindo I, PT Pelindo II, PT Pelindo III hingga PT Pelindo IV, lebih banyak dibandingkan dengan pengelola pelabuhan di negara lain.
Hanya saja, tuturnya, jumlah arus lalu lintas barang dan kapal yang melalui pelabuhan yang dikelola PT Pelindo I-IV masih lebih sedikit dibanding dengan Singapura dan Malaysia.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 24 Juni 2014