jpnn.com, JAKARTA – Program tol laut terus mendapatkan dukungan dan dibutuhkan oleh masyarakat di wilayah Tertinggal, Terpencil, Terluar, dan Perbatasan (3TP) yang telah merasakan langsung manfaatnya dalam penurunan disparitas harga dan konektivitas antar wilayah di Indonesia di tengah keterbatasan subsidi pada 2019.
“Konektivitas di wilayah Indonesia Timur sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia dan untuk itu, negara sudah hadir melalui program tol laut. Ketersediaan barang kebutuhan masyarakat di seluruh pelosok negeri dengan disparitas harga yang rendah antara Indonesia Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur menjadi fokus utama kami,” ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus Purnomo.
Meski begitu kata Agus, program tol laut ini bukan semata-mata milik satu kementerian atau lembaga saja melainkan milik bersama antara kementerian, lembaga dan juga Pemerintah Daerah serta masyarakat yang harus bersinergi agar program tol laut dapat berjalan optimal.
Pada 2019, pemerintah menyediakan 158 kapal yang terdiri dari 113 unit kapal perintis, 4 unit kapal tol laut utama untuk logistik, 15 unit kapal kontainer feeder, 6 unit kapal ternak, dan 20 unit untuk kapal Rede.
Dari jumlah 113 kapal perintis itu, 46 trayek diberikan penugasan kepada PT Pelni dan 67 trayek untuk swasta. Dari seluruh armada tol laut yang dijalankan, sebanyak 80 persen beroperasi di wilayah Indonesia Timur.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.jpnn.com/news/masyarakat-harus-bersinergi-agar-program-tol-laut-berjalan-optimal
Salam,
Divisi Informasi