Pelabuhan Maumbawa, Desa Kezewea, Kabupaten Ngada, kini menjadi pelabuhan bongkar muat barang bagi kapal-kapal yang mengangkut barang ke wilayah Kabupaten Ngada dan sekitarnya. Selama ini, pelabuhan tersebut selalu disinggahi kapal pengangkut barang, seperti semen, beras, botol dan barang toko.
Beberapa warga Maumbawa saat ditemui tribunnews.com mengatakan, Pelabuhan Maumbawa memang sering disinggahi kapal muat barang. Namun, tidak ada jadwal rutin kapal di pelabuhan itu . Mereka juga seringkali mendapat kesempatan sebagai buruh bongkar muat di kapal.
Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata, Komunikasi dan Informatika (P2KI) Ngada melalui Kabid Perhubungan Laut dan Udara, Bobi Isu, saat dikonfirmasi, Selasa (13/1/2015), mengatakan, Pelabuhan Maumbawa merupakan pelabuhan bongkar muat barang. Pelabuhan dikelola oleh Kementerian Perhubungan RI. Pemerintah daerah hanya berperan mengambil data bongkar muat.
Dari data yang dihimpun Dinas P2KI Ngada, jumlah kapal masuk pada tahun 2014 (Januari-September) sebanyak 26 kali dengan total bongkar barang 4.043 ton dan muat barang 8,5 ton. Kapal tersebut memuat barang seperti semen dan beras dan selanjutnya dari Pelabuhan Maumbawa memuat botol menuju Surabaya.
Kapal barang yang biasa masuk di Pelabuhan Maumbawa, yakni Kapal Motor (KM) Nembrala, KM Andri Setia, KM Lintas Bahari, KM Bunga Indah, KM Asia Pasifik, KM Internusa Bahari dan Mega Pratama. Kapal tersebut selanjutnya menuju beberapa pelabuhan, antara lain Pelabuhan Surabaya, Ende, Waewole, Borong dan Bima.
Jumlah dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/01/16/maumbawa-kabupaten-ngada-jadi-pelabuhan-bongkar-muat-barang/