MATARAM-Pelabuhan Calabai di Kabupaten Dompu akan beroperasi sebagai tol laut, Mei nanti. Pengiriman komoditi seperti biji kopi, minyak kayu putih, hingga gula bisa langsung menuju Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) NTB Baiq Nelly Yuniarti mengaku telah bertemu dan membahas terkait tol laut bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI di Bali. Pelabuhan Calabai Dompu ini masuk dalam agenda Tol Laut P13, yang sebelumnya ada Pelabuhan Tanjung Perak, Pelabuhan Bima, dan Pelabuhan Badas. “Bulan Mei, (pelabuhan,red) Calabai masuk (program tol laut pemerintah). Nanti (rutenya, red) kapal dari Tanjung Perak langsung ke Rote, langsung ke Maluku, baru Calabai terakhir langsung ke Tanjung Perak,” ungkapnya, Senin (13/2).
Pengiriman komoditi selama ini menggunakan jalur darat dan membutuhkan waktu sangat lama untuk mencapai Bima dan Sumbawa. Belum lagi menuju ke Pelabuhan Lembar, di Kabupaten Lombok Barat. Hal ini berdampak pada biaya operasional semakin banyak. “Sekarang (tidak lama lagi, red), alhamdulillah Dompu punya pelabuhan sendiri. Jadi komoditi kita yang ada di Calabai, seperti gula, minyak kayu putih, kopi, jagung bisa langsung terangkut. Sehingga biaya distribusi lebih murah, itu yang kita kejar,” kata Nelly.
Dia menerangkan, untuk waktu pengiriman komoditi tidak dilakukan setiap hari, tetapi terjadwal. Baik keberangkatan maupun kedatangan kapal. Hal ini sudah ditetapkan Kemenhub melalui aplikasi. “Jadi mereka punya jalur sendiri, waktu sendiri, itu teknisnya ada di Kemenhub bahkan dia dihubungkan dengan aplikasi,” tuturnya.
Dalam pertemuan, sambung mantan Kadiskominfotik NTB ini, turut menyinggung evaluasi pelaksanaan tol laut. Provinsi NTB untuk Pelabuhan Bima dan Sumbawa dinilai dalam keadaan baik dari segi alur datang dan balik kapal.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://lombokpost.jawapos.com/bima-dompu/14/02/2023/mei-2023-pelabuhan-calabai-dompu-masuk-program-tol-laut/
Salam,
Divisi Informasi