Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
Head of Consulting Division | Supply Chain Indonesia
Supply chain mencakup tiga aliran yaitu material, informasi, dan sumber daya. Ketiga aliran tersebut saling tergantung. Tantangan bagi manajer supply chain adalah mengelola ketiga aliran material, informasi, dan sumber daya dalam lingkungan bisnis dan kerja yang semakin kompleks dengan tingkat kompetisi yang semakin tinggi.
Christopher (2005) dalam Mangan dkk. (2012) menyebutkan keterampilan yang diperlukan dalam transformasi bisnis perusahaan seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
Kita tahu bahwa tujuan utama supply chain management (SCM) adalah mengelola organisasi dan bisnis dengan perseptif lintas fungsi (cross–functional), sebagai pembeda dari perspektif fungsional atau berbasis silo (silo-based). Implikasinya, manajer supply chain di masa mendatang memerlukan keterampilan profil berbentuk T (T-shaped).
Idenya adalah bahwa selain membawa keterampilan manajemen logistik khusus ke pekerjaan (bar vertikal), supply chain manager perlu memiliki pengetahuan yang luas tentang bidang terkait seperti rekayasa proses bisnis, manajemen aset, dan pembebanan biaya berdasarkan aktivitas (bar horizontal).
Selanjutnya, Christopher (2005) dalam Mangan dkk. (2012) menambahkan bahwa penelitian dalam pengembangan logistik masa depan dan supply chain manager memerlukan bidang pengetahuan dan kompetensi/keterampilan sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut.
Kompetensi Logistik
Insan logistik (logisticians) tidak hanya mengelola pergerakan material saja, tetapi mereka juga mendukung fungsi pemasaran, pengembangan produk, promosi produk, dan penetapan harga produk, serta membawa ide-ide baru untuk menyediakan layanan pelanggan. Mereka memastikan bahwa perusahaan harus menyediakan layanan yang cepat, akurat, dan berkualitas.
Profesional logistik yang kompeten mampu mendorong peningkatan pendapatan, menciptakan peluang untuk penghematan biaya, dan menyederhanakan kompleksitas jaringan distribusi. Untuk mewujudkan semua ini, mereka harus memiliki dan mendapatkan pengembangan kompetensi logistik yang memadai.
1. Desain Manajemen Distribusi
Desain manajemen distribusi adalah pengetahuan tentang praktik terbaik dalam mengelola pusat distribusi dan jaringan termasuk layanan bernilai tambah seperti penggabungan (kitting) dan logistik balik (reverse logistics). Kompetensi logistik ini mencakup kemampuan untuk menganalisis dan merancang jaringan distribusi baru dan mengoptimalkan jaringan yang ada.
Keahlian yang dibutuhkan:
- Mengembangkan spesifikasi sistem manajemen gudang yang sesuai untuk berbagai bisnis.
- Bekerja dengan mitra distribusi untuk membangun pusat distribusi dan jaringan.
- Mendesain proses bisnis dengan mitra distribusi yang mendukung proses SIOP (Sales Inventory & Operations Planning).
- Memberikan dukungan analisis yang berorientasi distribusi untuk proyek dan proposal peluang bisnis baru.
- Mempertahankan tingkat persediaan yang memadai di setiap saluran distribusi.
2. Kepatuhan Perdagangan Global
Kepatuhan perdagangan global adalah pengetahuan tentang pergerakan fisik produk, proses barang masuk, dan meninggalkan suatu negara sesuai dengan undang-undang dan peraturan untuk mengelola dan mengurangi risiko bisnis internasional. Kompetensi ini mencakup pemahaman dasar tentang tugas dan tanggung jawab dalam bidang impor dan ekspor dan pemahamanan mengenai peran pemerintah dalam mendorong kepatuhan perdagangan.
Keahlian yang dibutuhkan:
- Bekerja dengan tim internal, penyedia logistik pihak ketiga, broker, perusahaan pengiriman barang, dan konsultan penasihat perdagangan untuk memastikan kepatuhan perdagangan global.
- Mengoptimalkan jaringan logistik untuk memengaruhi aliran barang yang terkontrol secara efisien.
- Memastikan penerapan bea dan tarif masuk dengan benar sesuai negara asal.
- Menganalisis dampak persyaratan keamanan dan kepatuhan perdagangan peraturan pada pergerakan barang global.
3. Pemilihan Pemasok dan Manajemen Pengadaan
Pemilihan pemasok dan manajemen pengadaan (sourcing) adalah pengetahuan tentang praktik pembelian komersial termasuk fluktuasi mata uang asing, bea dan tarif, standar kualitas, persyaratan hukum/peraturan, dan perbedaan budaya yang memengaruhi transaksi pembelian komoditas. Kompetensi ini mencakup kemampuan untuk secara efektif mencari produk dan layanan pemasok serta mengelola kinerja pemasok yang dipilih.
Keahlian yang dibutuhkan:
- Menunjukkan pemahaman tentang faktor-faktor dan pengaruh utama yang memengaruhi kegiatan pengadaan dan manajemen pemasok.
- Memahami dan memanfaatkan proses dan langkah-langkah manajemen pemasok selama proses pengadaan.
- Berinteraksi dengan pelanggan utama (internal dan eksternal) dan memahami persyaratan mereka yang memengaruhi aktivitas pengadaan.
- Mengembangkan pengadaan strategis dan rencana penghematan.
- Menjelaskan fitur utama dari pasar dan saluran pasokan terpilih.
4. Perencanaan Kesinambungan Rantai Pasokan
Perencanaan kesinambungan rantai pasokan adalah proses terstruktur dan sinergis yang berupaya mengoptimalkan strategi, proses, sumber daya insani, teknologi, dan pengetahuan rantai pasokan. Perencanaan kesinambungan rantai pasokan mencakup pengendalian, pengawasan, dan mengevaluasi risiko rantai pasokan, yang berfungsi untuk melindungi terhadap ketidakpastian yang memengaruhi profitabilitas.
Keahlian yang dibutuhkan:
- Menilai risiko kesinambungan pemasok bersama dengan risiko lain dan alternatif mitigasi dalam pengembangan produk, pengadaan material, dan proses manufaktur.
- Mengembangkan dan menentukan rencana mitigasi untuk risiko yang tinggi pada komoditas, produk, suku cadang, dan proses pemasok.
- Identifikasi peristiwa, produk dan/atau bagian berisiko tinggi yang terpengaruh.
- Memimpin dan mengoordinasikan tindakan rantai pasokan berdasarkan rencana mitigasi pada saat peristiwa yang berdampak pada operasi yang berkelanjutan.
5. Manajemen transportasi
Manajemen transportasi adalah pengetahuan dan kemampuan untuk merampingkan aliran barang dan memilih moda transportasi yang efisien dan tepat waktu untuk semua pengiriman yang masuk dan keluar serta penyimpanan barang.
Keahlian yang dibutuhkan:
- Menunjukkan pemahaman tentang faktor-faktor dan pengaruh utama yang memengaruhi kegiatan sumber transportasi pada tingkat pencapaian yang tinggi.
- Berinteraksi dengan pelanggan utama (internal dan eksternal) dan memahami persyaratan mereka yang memengaruhi aktivitas sumber.
- Monitor kepatuhan kontrak penyedia layanan logistik dan transportasi.
- Mengevaluasi tarik ulur (trade-off) antara biaya transportasi, biaya persediaan, dan tingkat layanan untuk merancang solusi transportasi kolaboratif yang efisien dan efektif.
- Memberikan dukungan analisis yang berorientasi transportasi untuk proyek dan peluang dan proposal bisnis baru.
6. Manajemen kontrak
Manajemen kontrak adalah pengetahuan tentang arsitektur yang solid dan konsisten dari kontrak dan perjanjian rantai pasokan, termasuk ketentuan, waktu, dan bahasa. Kompetensi ini mencakup kemampuan untuk mengembangkan pengaturan bisnis yang kompleks dan untuk mengelola kontrak pembelian dalam jumlah yang besar.
Keahlian yang dibutuhkan:
- Menyelesaikan sebagian besar masalah kontraktual dan sepenuhnya memahami persyaratan dan ketentuan perusahaan.
- Mengembangkan kontrak bernilai tinggi yang kompleks untuk pemasok utama secara nasional dan global.
- Menerapkan dan memantau kontrak berdasarkan wilayah lokal, regional, atau nasional dalam kebijakan etika perusahaan.
- Bekerja dan berkoordinasi dengan departemen hukum untuk mengevaluasi dan memperbaiki kontrak.
Sumber daya insani dengan keterampilan dan pengetahuan yang tepat, sangat menentukan keberhasilan manajemen rantai pasokan yang efektif. Seperti yang dikatakan oleh Profesor John Gattorna, “Orang-oranglah yang menggerakkan rantai pasokan, baik di dalam maupun di luar bisnis Anda, bukan aset fisik seperti mesin, truk, peralatan, gudang atau bahkan teknologi”.
Senada dengan Gattorna, pandangan James Quinn yang menyatakan bahwa untuk mencapai ukuran keberhasilan rantai pasokan terdapat tiga elemen penting (orang, proses, dan teknologi) dan perlu dijaga keseimbangannya. Quinn menambahkan bahwa tidak ada jawaban tunggal mana diantara dari ketiganya yang paling penting untuk kesuksesan rantai pasokan, meskipun dalam pandangan Quinn “anda tidak dapat melakukan apa pun tanpa orang yang tepat”.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa sejatinya, berbicara mengenai supply chain adalah bicara mengenai pengelolaan orang sebagai sumber daya yang sangat menentukan daya saing dan keberlanjutan organisasi. Logistik dan manajemen rantai pasokan selalu berubah dan menuntut disiplin dalam pengelolaannya, tetapi memberikan peluang yang menarik dan bermanfaat bagi orang-orang yang ingin bekerja di bidang ini.
31 Maret 2020
Referensi:
Mangan, Lalwani, Bucther, Javadpour, Global Logistics & Supply Chain Management, 2nd edition, 2012, John Wiley & Sons, Ltd
*Isi artikel merupakan pemikiran penulis dan tidak selalu mencerminkan pemikiran atau pandangan resmi Supply Chain Indonesia.
Download artikel ini:
SCI - Artikel Mengembangkan Kompetensi Manajer Supply Chain dan Logistik (1.2 MiB, 247 hits)