tirto.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun 2020 menjadi kontraksi 2,2 persen-1,7 persen per Desember 2020. Kontraksi ini lebih dalam dari prediksi September-Oktober 2020 yang terkontraksi 1,7 sampai 0,6 persen. “Desember ini kami merevisi proyeksi di minus 2,2 sampai minus 1,7 persen,” ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual APBN KITA, Senin (21/12/2020).
Pemangkasan target ini disebabkan karena pertumbuhan Q4 2020 diperkirakan akan lebih buruk dari prediksi Oktober 2020 lalu. Dari kontraksi 1,6-0,6 persen menjadi kontraksi 2,9-0,9 persen. Salah satu sebab utamanya karena konsumsi rumah tangga belum menunjukan pemulihan signifikan karena terhambat kenaikan kasus COVID-19 di akhir tahun 2020.
Secara lebih rinci, konsumsi rumah tangga keseluruhan 2020 diprediksi masih kontraksi 2,7-2,4 persen. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau investasi diperkirakan masih kontraksi 4,5-4,4 persen.
Ekspor masih terkontraksi 6,2-5,7 persen dan impor masih terkontraksi 15-14,3 persen. Pada akhir 2020, diprediksi hanya konsumsi pemerintah yang diprediksi berpeluang positif di kisaran 0,3 persen.
Namun ada potensi juga konsumsi pemerintah mengalami kontraksi 0,3 persen selama 2020.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://tirto.id/menkeu-putuskan-prediksi-pertumbuhan-ekonomi-kontraksi-22-persen-f8o5
Salam,
Divisi Informasi