MONITOR, Palembang – Di sela kunjungan peresmian ruas Tol Kayu Agung – Palembang (Kramasan) sepanjang 42,5 km, Senin (26/1/2021), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, meninjau preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 29,87 km yang dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Menteri Basuki menyatakan, preservasi jalan melalui skema KPBU merupakan upaya inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional sehingga konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah dapat ditingkatkan.
“Walaupun pembangunan Tol trans Sumatera terus kita laksanakan agar tersambung dari Bakauheni sampai Banda Aceh pada 2024, tetapi Jalintim tidak bisa kita kesampingkan perannya sebagai jalur logistik vital. Sama seperti Tol Trans Jawa di mana peran jalan nasional tidak bisa ditinggalkan,” kata Menteri Basuki.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri Basuki mengingatkan kepada pihak Adhi Karya selaku kontraktor dalam preservasi di ruas tersebut untuk selalu menjaga kualitas, utamanya terkait drainase jalan agar tidak mudah timbul genangan saat hujan.
“Jangan main-main dengan kualitas, perhatikan saluran drainase jalan, jangan sampai ada genangan,” tegasnya.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, untuk menjaga kualitas jalan nasional maka ruas tersebut akan dilengkapi dua buah Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB)/jembatan timbang. Hal ini bertujuan untuk mengontrol truk kelebihan muatan / Over Loading Over Dimension (ODOL) yang menyebabkan kualitas jalan cepat rusak.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://monitor.co.id/2021/01/28/menteri-pupr-jalan-lintas-timur-sumatera-selatan-tetap-jadi-jalur-logistik-vital/
Salam,
Divisi Informasi