Liputan6.com, Bitung – Rute pelayaran bisnis Davao-Bitung yang dibuka April lalu tak berjalan lancar. Rute yang dilayani kapal ro-ro (roll on-roll off) Super Shuttle 12 ini mandek. Penyebabnya cuma satu, yakni minimnya pengguna angkutan kapal untuk rute tersebut. Tidak adanya komoditas yang akan diangkut ke Filipina menyebabkan aktivitas pelayaran jalur ini berhenti.
Hal tersebut diakui Manajer Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pelindo IV Cabang Bitung, Harison Nanlohi. “Rute itu sudah mandek lima bulan. Iya, sejak pelayaran perdana Mei lalu kapal belum kembali,” ujar dia, Kamis, 28 September 2017.
Sebanyak 50 kontainer yang seharusnya membawa barang ke Davao hanya teronggok di dermaga. Kontainer-kontainer itu tak punya barang untuk dibawa ke sana. “Masih kosong, silakan cek langsung di dermaga,” kata dia.
Alhasil, kapal ro-ro dimaksud tak pernah lagi masuk Bitung. Kapal tersebut mempertimbangkan kerugian jika harus ke sini. “Sepanjang belum ada angkutan mereka tak akan datang. Makanya untuk sekarang rute pelayarannya mandek,” imbuh Harison.
PT Pelindo sendiri terimbas dengan kondisi ini. Pendapatan yang harusnya masuk jika pelayaran lancar jadi menguap.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi