PT Jalur Nugraha Ekakurir (JNE) akan membuka 500 titik logistik baru hingga 2019 guna meningkatkan transaksi pengiriman barang hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Strategi ini adalah upaya JNE untuk mewujudkan ambisinya menjadi pemain industri logistik besar tingkat nasional.
CEO Group JNE, Abdul Rahim Tahir menargetkan pada 2018 atau 2019 wilayah operasionalnya mencakup 5.500 titik logistik di Indonesia. Cakupan bisnis tersebut lebih luas dibandingkan dengan wilayah pelayanannya yang saat ini sudah mencakup 5 ribu titik logistik.
“Sebenarnya semua daerah sudah bisa kami cover, tapi masalahnya kami belum punya cabang seperti kabupaten hingga kecamatan-kecamatan tertentu. Maka dari itu, kami berharap bisa membangun titik-titik logistik baru yang bisa menjangkau hingga ke titik wilayah administratif terkecil,” jelasnya di Jakarta, Rabu (18/11).
Abdul Rahim menambahkan, aksi perusahaan itu juga dilakukan demi mempertahankan pertumbuhan pendapatan perusahaan yang rata-rata mencapai 40 persen per tahunnya. Penambahan titik-titik logistik ini, tambahnya, juga akan sangat berguna mengingat saat ini banyak sekali unit usaha perdagangan elektronik (e-commerce) yang memanfaatkan jasa JNE untuk mengirim barang dagangannya ke tempat-tempat yang tak biasa.
Menurutnya, saat ini aktivitas e-commerce mengambil porsi 60 persen dari pendapatan perusahaan. Dengan adanya tambahan titik-titik logistik baru ini, ia berharap bisa menambah porsi kontribusi logistik e-commerce menjadi 70 hingga 80 persen terhadap pendapatan perusahaan.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://suaracargo.com/2015/11/20/jne-akan-bukan-500-titik-logistik-baru/