KONTAN.CO.ID – JAKARTA Kepala Bidang Analisis Fiskal, Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Abdurrahman mengatakan bahwa dalam jangka pendek, stagflasi global baru menunjukkan gejala serta efek rambatannya ke Indonesia masih terbatas.
Meski begitu, pemerintah terus melakukan monitoring dan asesmen terhadap perkembangan yang terjadi beserta potensi risiko yang mungkin terjadi. Dengan begitu, berbagai opsi langkah antisipatif selalu disiapkan.
Abdurrahman mengatakan perkiraan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 yang telah disepakati berkisar 5,3% hingga 5,9% secara year on year (yoy) didorong oleh kinerja ekspor komoditas yang masih kuat, investasi untuk sektor-sektor baru terkait hilirisasi, digitalisasi, dan pembangunan ekonomi hijau serta proyek-proyek strategis nasional, serta meningkatnya konsumsi masyarakat.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, permintaan domestik baik dalam bentuk konsumsi maupun investasi diperkirakan juga akan meningkat tajam dengan sumber pembiayaan yang cukup memadai. Efek dari terhentinya aktifitas ekonomi akibat pandemi, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) di perbankan meningkat pesat.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://nasional.kontan.co.id/news/optimis-pertumbuhan-ekonomi-2023-tercapai-meski-dibayangi-stagflasi
Salam,
Divisi Informasi