Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menggelar survey terhadap perusahaan logistik dan forwarder di Indonesia anggota asosiasi terkait dengan daya tahan industri logistik selama masa pandemi.
Survei tersebut telah dilakukan sejak awal bulan Agustus 2020 dan berlangsung selama satu bulan. Adapun saat ini ALFI beranggotakan sebanyak 3.412 perusahaan yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu, terdapat 291 merupakan PMA (joint venture) dan selebihnya adalah perusahaan nasional.
Ketua Umum Alfi Yukki Nugrahawan menyampaikan hasil survei itu juga menyebutkan, kemampuan bertahan perusahaan logistik di Indonesia jika Pandemi Covid terus berlangsung, cukup bervariasi.
“Sebanyak 12,6 persen responden menyatakan hanya sanggup bertahan kurang dari tiga bulan kedepan, dan hanya 35,4 persen responden yang menyatakan sanggup bertahan 3-6 bulan kedepan, serta 51,9 persen responden menyatakan mampu bertahan dalam kurun waktu 6-12 bulan kedepan,” jelasnya melalui siaran pers, Minggu (27/9/2020).
Selain itu dari 1.256 responden itu juga menyatakan bahwa selama masa Pandemi Covid-19 hingga sekarang ini, sebanyak 95,6 persen responden menyatakan pendapatan usahanya mengalami penurunan, dan hanya 4,4 persen responden saja mengaku pendapatan usahanya mengalami kenaikan ataupun tetap.
Yukki menjelaskan usaha logistik yang masih bisa bertahan bahkan cenderung naik selama masa Pandemi Covid-19, yakni jasa logistik e-commerce, jasa angkutan barang kiriman (courier service), jasa pergudangan bahan pokok dan barang ritel, serta jasa layanan logistik berkaitan dengan transaksi business to consumer (B to C) dan consumer to consumer (C to C).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekonomi.bisnis.com/read/20200927/98/1297276/pandemi-masih-berlanjut-pengusaha-logistik-bertahan-hingga-berapa-lama
Salam,
Divisi Informasi