Jakarta – (suaracargo.com) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jendral Perhubungan Laut mengajak importir yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh lndonesia (GINSI), memberi masukan guna kelancaran logistik di sektor pelabuhan.
Pelaksana Tugas (PLT) Dirjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani, mengatakan bahwa pihaknya terus membuat kebijakan di sektor pelabuhan menjadi lebih baik dan efisien, contohnya dalam pemangkasan dwell time (Lama waktu barang hingga keluar pelabuhan)
“Terkait dengan GINSI sebagai salah satu mitra penting bagi kami dalam menunjang atau mendukung kelancaran arus barang di pelabuhan dan tentunya sebagai mitra kerja yang penting dan kami juga selalu aktif berdiskusi tentang bagaimana tata pelabuhan yang baik dan benar, seperti bagaimana agar dwell time itu menurun yang selama ini katakanlah dari 5-7 hari sekarang 3-6 hari,” jelasnya dalam acara pengukuhan kepengurusan Ginsi di Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Menurutnya, walaupun dwell time telah turun, namun biaya logistik belum berubah signifikan. Bay meminta GINSI aktif memberi masukan kepada pemerintah dalam membuat suatu kebijakan. Bila importir tak diajak serta dalam memberikan masukan terhadap suatu kebijakan, bisa-bisa nantinya akan ada pihak yang sewenang-wenang dalam menetapkan tarif logistik di pelabuhan.
“GINSI yang mewakili importir supaya importir itu keterwakilan kalau enggak kita atau operator pelabuhan suka-suka akan menetapkan tarif makanya diajak berunding. Itu bukan suatu hal yang gampang, di situ GINSI juga bukan jadi tukang stempel saja,” jelasnya, seperti dilansir.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi