JAKARTA-Kalangan industri minuman ringan mendesak pemerintah untuk mengamankan ketersediaan bahan baku dan bahan pendukung guna meningkatkan daya saing produk nasional menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) Triyono Prijosoesilo mengatakan walaupun secara kualitas produk dan inovasi industri minuman ringan unggul, tetap saja akan sulit bersaing jika iklim industri nasional tidak mendukung.
“Biaya logistik, ketersediaan bahan baku menjadi tantangan besar yang harus diselesaikan menjelang MEA tahun depan. Contohnya Malaysia, industri diberikan insentif untuk memenuhi kebutuhan gula untuk pemanis, akhirnya biaya produksi semakin murah dan mampu lebih bersaing,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (25/9).
PENGIRIMAN BARANG
Triyono mengatakan, dengan adanya program dari PT KAI untuk program double track sekaligus memberikan layanan pengiriman barang, menjadi solusi tersendiri bagi proses distribusi produksi.
“Pengiriman via kereta api sangat membantu, kita menggunakannya. Harapan kami hal serupa bisa terjadi dalam transportasi laut kita,” ucapnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak 26 September 2014