JAKARTA – Pemerintah mengidentifikasi bahwa perkembangan ekonomi digital di Indonesia akan terus menunjukkan tren yang positif seiring dengan pengguna internet yang jumlahnya meningkat signifikan.
Menurut survei Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi penggunaan internet pada 2019 mencapai 196,71 juta dari total populasi penduduk Indonesia 266,1 juta orang atau tumbuh 8,9% dari tahun 2018. Jumlah pengguna internet ini diyakini terus bertambah hingga saat ini.
Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, melihat fenomena digitalisasi yang sudah tidak bisa dihindarkan ini menjadi pintu masuk bagi pelaku UMKM dan koperasi untuk turut serta memanfaatkan kemajuan teknologi dalam hal proses produksi hingga pemasarannya. Sebab tanpa mengikuti arus digitalisasi, UMKM akan ambruk ditelan zaman.
Menurutnya perkembangan ekonomi digital tersebut berbanding lurus dengan meningkatnya jumlah transaksi e-commerce. Bahkan McKinsey memproyeksikan pasar e-commerce Indonesia tahun 2022 akan tumbuh menjadi USD 55 miliar hingga USD 65 miliar (Rp 808-955 triliun).
Oleh sebab itu, Teten berharap pelaku UMKM dan koperasi di Indonesia memanfaatkan momentum pandemi covid-19 ini untuk mulai masuk ke ekosistem digital. Pihaknya sudah menjalin komitmen kerja sama dengan marketplace nasional untuk membantu UMKM masuk dalam platform digital agar pangsa pasarnya semakin meluas.
“Transformasi Koperasi dan UMKM ke arah ekonomi digital menjadi keniscayaan. Tantangan terbesar kita, minimnya koperasi yang memanfaatkan ekosistem digital ini dalam pengelolaan koperasinya, baru sekitar 906 koperasi (0,73%) dari jumlah koperasi aktif(123.048 unit) yang sudah memiliki alamat website,” kata Teten di Jakarta, Selasa (1/12/2020).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://ekbis.sindonews.com/read/252368/34/pasar-e-commerce-ri-capai-rp955-triliun-di-2022-peluang-bagi-umkm-1606813928
Salam,
Divisi Informasi