Jakarta, CNN Indonesia — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi (PDB) Indonesia mencapai 5,03 persen secara year on year (yoy) pada kuartal I 2023. Capaian ini lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu, yakni 5,02 persen.
Ekonomi tercatat tinggi secara tahunan karena seluruh lapangan usaha pada kuartal I 2023 ini tumbuh positif. Yang tertinggi, ada sektor transportasi dan pergudangan yang tumbuh 15,93 persen, akomodasi dan makan minum tumbuh 11,55 persen, dan jasa lainnya tumbuh 8,90 persen.
Meski begitu, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai capaian ini menunjukkan ekonomi RI mulai kehabisan tenaga. Menurutnya, pertumbuhan ekonomi yang hanya mampu tumbuh 5,03 pesen pada kuartal I 2023 bisa dikategorikan ‘underperformed‘ alias di bawah kinerja ideal.
Ia mengatakan dengan adanya pencabutan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seharusnya konsumsi rumah tangga sebagai komponen penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar, bisa tumbuh di atas 5 persen, tetapi realisasinya hanya 4,54 persen.
“Artinya, ada penghambat utama masyarakat mengeluarkan uang untuk belanja salah satunya karena tingginya inflasi pada kuartal I 2023, dibarengi dengan kenaikan suku bunga pinjaman hingga ketidakpastian situasi ekonomi global,” ucap Bhima, Jumat (5/5).
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20230505145936-532-945777/pdb-tumbuh-503-persen-ekonomi-ri-dinilai-mulai-kehabisan-tenaga/amp
Salam,
Divisi Informasi