JAKARTA, kabarbisnis.com: Segmen usaha mikro kecil menengah (UMKM) atau business to consumer (B to C) menjadi bidikan pelaku bisnis logistik, seiring dengan meningkatnya permintaan pasar di segmen ini, tetapi belum menemukan pola pertumbuhan yang signifikan.
Direktur Utama PT Lookman Djaja Logistics, Kyatmaja Lookman mengatakan, telah memiliki layanan full truck load. Layanan ini memungkinan agar isi muatan satu truk dapat dilakukan oleh satu instansi yang sama. Selanjutnya pengiriman akan diteruskan menuju tempat tujuan dengan menggunakan mobil-mobil kecil. Namun, memang sasarannya tidak langsung kepada individu melainkan sektor UMKM ke toko-toko.
Kyatmaja menjelaskan dengan layanan ini dari sisi tarif memang lebih murah dibandingkan jasa kurir parsel. Dia mencontohkan untuk rute Jakarta- Surabaya bisa dikenakan tarif hanya Rp1.000 per kilogram tetapi memang terdapat minimal pengiriman senilai Rp100.000.
“Harganya jauh lebih murah daripada parcel delivery yang sekitar Rp15.000 per satuan. Nah ini yang kami masih pelajari untuk trial and error. Saat ini kami masuk B to C, jadi mungkin kecilkan lagi tarif minimum pengirimannya supaya sesuai bisa menjadi Rp15.000,” jelasnya, Senin (28/9/2020).
Kyatmaja berpendapat jasa kurir B to C memang mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan keseluruhan industri logistik. Namun dia mencermati pertumbuhan hanya dialami oleh jasa kurir yang berkorelasi dengan platform digital dan tidak langsung ke UMKM dalam bentuk toko ritel.
Selama ini pelaku truk lebih banyak melayani permintaan distribusi seperti supermarket dan ritel lainnya yang menjadi tempat masyarakat berbelanja. Pasar pelaku truk berbeda dengan jasa kurir, karena masih menyasar sektor penjualan seperti bahan pokok dan bahan penting, sembako, dengan kategori low value, heavy, dan bulky.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.kabarbisnis.com/read/28102328/pebisnis-truk-logistik-genjot-layanan-segmen-umkm
Salam,
Divisi Informasi