REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN — Pelabuhan Belawan Medan akan difokuskan untuk arus barang barang domestik, sementara internasional akan dikhususkan ke Pelabuhan Kuala Tanjung. Hal itu diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau proyek pembangunan terminal peti kemas Pelabuhan Belawan di Medan, Kamis (18/1).
“Jadi, Kuala Tanjung buat internasional, Belawan buat lokal. Di Belawan itu 70 persen lokal, 30 persen kita alihkan ke Pelabuhan Kuala Tanjung,” kata Budi Karya.
Budi mengatakan Kuala Tanjung dipilih sebagai pelabuhan hub internasional karena didukung dengan fasilitas. Di antaranya sisi dermaga yang dalam, sehingga bisa ditambat oleh kapal besar.
Saat ini tengah dibangun terminal peti kemas Pelabuhan Belawan Tahap 1 dan 2 yang ditargetkan selesai konstruksi pada akhir 2018. Pembangunan tersebut dimaksudkan agar proses bongkar muat barang semakin lancar. Berdasarkan data 2017, total arus bongkar muat barang mencapai 25,2 juta TEUs.
Luas terminal peti kemas yang sudah ada, yaitu 127.518 meter persegi dengan panjang dermaga 550 meter, pada tahap 1 ini akan diperluas menjadi 157.700 meter persegi dengan panjang dermaga 350 meter dan tahap 2 luas 160.000 meter dengan panjang dermaga 350 meter.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi