JAKARTA — Arus peti kemas di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola BUMN sepanjang tahun lalu tumbuh tertinggi sejak 2013, salah satunya ditopang oleh pelayaran langsung atau direct call.
Menurut data yang dilansir Kementerian Perhubungan, arus peti kemas di pelabuhan-pelabuhan yang dikelola empat BUMN kepelabuhan tumbuh 7,89% sepanjang 2017. Capaian ini juga lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan dalam 4 tahun terakhir.
Secara umum, pertumbuhan arus peti kemas pada 2017 lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja 3 tahun sebelumnya yang tidak pernah tumbuh di atas 5%. Pada 2015, arus peti kemas malah turun 5,32%.
Sementara itu, pada 2014 arus peti kemas hanya tumbuh 1,48%. Secara rerata, pertumbuhan arus peti kemas dalam periode 2013-2017 mencapai 2,39%. Mengutip Statisik Perhubungan, total arus peti kemas yang dicatat Pelindo I, Pelindo II, Pelindo III, dan Pelindo IV mencapai 14,92 juta Twenty-Foot Equivalent Unit (TEUs).
Pelindo II mencetak arus peti kemas terbesar yakni 6,91 juta TEUs, disusul Pelindo III (4,91 juta TEUs), Pelindo IV (1,94 juta TEUs), dan Pelindo I (1,14 juta TEUs). Selain mencatat arus peti kemas terbanyak, Pelindo II juga mencetak pertumbuhan tertinggi, yakni 11,15% serta diikuti Pelindo III yang mencatat pertumbuhan arus peti kemas 6,68% dan Pelindo IV sebesar 5,12%. Sementara itu, Pelindo I mencatat koreksi arus peti kemas sebesar 0,43%.
Sumber dan berita selengkapnya:
Bisnis Indonesia, edisi cetak Jumat, 18 Maret 2018.
Salam,
Divisi Informasi