Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Indonesia tidak boleh langsung menuruti permintaan Jepang yang menginginkan percepatan pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Sri Adiningsih, Guru Besar Ekonomi Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Yogyakarta, mengatakan pembangunan Pelabuhan Cilamaya masih memerlukan kajian mendalam.
Apalagi, pembangunan tersebut akan mengganggu produksi minyak dan gas di Blok Offshore North West Java (ONWJ) milik Pertamina.
“Makanya, harus ada studi analisis, kalau ada banyak minyak dan gas, berapa cadangannya, bagaimana keuntungan dan kerugiannya,” ujarnya, Kamis (14/11/2014).
Menurut Sri, pembangunan pelabuhan tersebut jangan sampai hanya menguntungkan bagi Jepang, demi mempermudah pengapalan produk otomotifnya yang berada di wilayah tersebut.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20141114/98/272860/pelabuhan-cilamaya-jokowi-tak-boleh-tunduk-pada-tekanan-jepang