LANGSA (RA) – Sebagai pelabuhan tersibuk dan menjadi kebanggaan masyarakat Aceh pada masanya, Pelabuhan Kuala Langsa kini dihadapkan dengan berbagai persoalan untuk kembali membangkit aktivitas bongkar muat yang dilakukan di pelabuhan ini.
Dalam kunjungannya Jumat, 5 Agustus 2022, Kepala Dinas Perhubungan Aceh, T. Faisal beserta rombongan bersilaturrahmi dengan Wakil Walikota Langsa, Marzuki Hamid, Kepala Dinas Perhubungan Kota Langsa, Bambang Suryanto, Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kuala Langsa, Erwandi, dan Manajer Kawasan Kuala Langsa PT. Pelabuhan Indonesia (Persero), Nova Endrawan.
Sama seperti pelabuhan lain yang ada di Aceh, arus pergerakan distribusi komoditi barang yang melalui pelabuhan ini belum maksimal. Data dari Pelindo menyebutkan bahwa jumlah bongkar muat pada tahun ini 6 unit kapal yang didominasi oleh kapal tangker bermuatan bahan kimia curah.
Nova menambahkan komoditi lain sebagian besar pengusaha enggan mendistribusikannya karena lamanya waktu tunggu dan tingginya cost yang dikeluarkan jika memaksakan melalui pelabuhan ini.
“Saat ini sedang dilakukan penumpukan muatan cangkang sejak bulan lalu yang rencananya akan di ekspor ke Jepang, jumlah komoditinya telah terkumpul 17 ribu Ton dari rencana 20 ribu ton.” imbuhnya.
Selain kurangnya minat pengusaha memanfaatkan pelabuhan ini, kedalaman alur pelabuhan yang hanya 5 meter sangat berisiko untuk kapal yang akan masuk ke pelabuhan. Hal ini diaminkan oleh KSOP Kuala Langsa, Endrawan.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://harianrakyataceh.com/2022/08/08/pelabuhan-kuala-langsa-perlu-berbenah/
Salam,
Divisi Informasi