PROKAL.CO, TARAKAN – Pelabuhan Tengkayu I/SDF Tarakan ternyata menyimpan potensi yang cukup besar sebagai salah satu penyumbang pendapatan asli daerah (PAD). Namun, aset beharga penghasil miliaran bagi Pemkot Tarakan ini, terancam diambil alih pengelolaannya oleh Pemprov Kaltara.
Saat dikonfirmasi hal tersebut, Kepala UPTD Pelabuhan Tengkayu I Rahmat Kartolo, belum mendengar akan hal tersebut. Dirinya hanya menjalankan tugas, untuk bagaimana bisa terus menghasilkan PAD sesuai target yang diberikan Pemkot Tarakan.
Berdasarkan data laporan dari UPTD Pelabuhan Tengkayu I, dalam dua tahun trakhir terjadi peningkatan pendapatan yang signifikan. Jumlah pendapatan per tahun pun mencapai miliaran rupiah. Hal itu, terjadi sejak pengelolaannya di bawah Dinas Perhubungan Tarakan dari sebelumnya oleh perusahaan daerah (Perusda) pada 2016 lalu, mampu memberikan pendapatan asli daerah yang lumayan besar bagi Pemkot Tarakan.
“Pendapatan 2016 mulai Februari melaksanakan pengelolaan Rp 2 miliar. Dan untuk 2017 itu senilai Rp 3 miliar. Ada kenaikan satu miliar dalam waktu setahun,” ungkap Rahmat Kartolo, saat ditemui di kantornya.
Dijelaskan Rahmat, sapaan akrabnya. Pendapatan itu tak lain bersumber dari berbagai retribusi jasa usaha kepelabuhan yang dikelolahnya. “Kita menarik retribusi mulai saat kendaraan masuk, bongkar muat, biaya bersandar speedboat maupun kapal barang, serta biaya pemakaian bangunan aset Pemkot,” ujarnya.
Sumber dan berita selengkapnya:
Salam,
Divisi Informasi